Profil Kapanewon Sedayu

 

Profil Kapanewon Sedayu Digambarkan Sebagai Berikut :

1. Wilayah Administrasi

Kapanewon Sedayu mempunyai luas 34,36 km2.  Sebelumnya bernama Kapanewon PEDES. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta nomor 9 tahun 1951, tanggal 20 Juni 1951, berganti nama menjadi Kapanewon SEDAYU. Kapanewon Sedayu berada di wilayah Kabupaten Bantul yang berbatasan dengan Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulon Progo. Kapanewon Sedayu berada di sebelah Barat Laut dari Ibukota Kabupaten Bantul. Alamat kantor Kapanewon : Jl. Wates Km 12 Argorejo Sedayu Bantul Telp. ( 0274) 698006.
Wilayah administrasi Kapanewon Sedayu meliputi 4 desa :

1. Kalurahan Argodadi
2. Kalurahan Argorejo
3. Kalurahan Argosari
4. Kalurahan Argomulyo

2. Kondisi Geografis

Wilayah Kapanewon Sedayu berbatasan dengan :
Ibukota Kapanewon Sedayu berjarak 20 Km dari pusat pemerintahan (Ibukota) Kabupaten Bantul. Secara keseluruhan Kapanewon Sedayu berada di dataran rendah. Ibukota Kapanewon berada pada ketinggian 87,50 meter diatas permukaan laut. Kapanewon Sedayu mempunyai bentangan wilayah yang bervariasi. Sekitar 60 % dari wilayah Kapanewon Sedayu berupa bentangan yang datar hingga berombak, 15 % lainnya berupa bentangan yang berombak hingga berbukit dan 25 % dari wilayah berupa bentangan yang berbukit hingga bergunung.

Utara : Kapanewon Moyudan dan Godean;
Timur : Kapanewon Gamping;
Selatan : Kapanewon Pajangan, Bantul;
Barat : Kapanewon Sentolo, Wates.

3. K l i ma t o l o g i

Sebagaimana wilayah dataran rendah di daerah tropis lainnya, iklim di wilayah Kapanewon Sedayu tergolong panas. Data Monografi menyebutkan bahwa suhu maksimum di Kapanewon ini tercatat 32,5ºC dengan suhu minimum sebesar 24,5ºC.

4. P e n d u d u k

Kapanewon Sedayu dihuni oleh 9.510 KK dengan jumlah penduduk keseluruhan sebesar 42.943. Jumlah penduduk laki-laki adalah 20.994 orang dan penduduk perempuan 21.949 0rang. Kepadatan penduduk di Kapanewon ini adalah 11.000 jiwa/Km2. Sebagian besar penduduk Kapanewon Sedayu bermata pencaharian sebagai petani. Data monografi Kapanewon Sedayu mencatat 10.539 atau 24,5 % dari seluruh penduduk Kapanewon Sedayu bekerja di bidang pertanian.

 

5. S e n t r a I n d u s t r i

Ada 2 lokasi sentra industri di Kapanewon Sedayu yakni : .

Kalurahan Argorejo - sentra kerajinan tanah liat.
Bothokan, Argosari - sentra kerajinan sangkar burung.

6. Wisata Budaya

Ada 2 situs budaya di Kapanewon Sedayu yang juga merupakan objek wisata budaya :

Situs Kapuhan

Lokasi di dusun Kapuhan, Argorejo. Situs ini dapat di kelompokan menjadi 2 bagian yaitu : Gua Payaman, gua ini merupakan gua buatan , di gunakan sebagai salah satu tempat persembunyian Pangeran Diponegoro. Makam, Berada di sebelah timur gua payaman. Di sini terdapat lima buah makam yang tersusun berderet dani timur kebarat. Menurut keterangan juru kunci, makam paling barat merupakan makam Raden Joko Panekti, seorang bangsawan dari Pajajaran Makam ini di buat dari sunsunan batu andesit yang berbentuk segi empat. Nisannya hilang sedangkan pada Jirat terdapat hiasan pada masing-masing sudutnya . Empat makam lainya belum di ketahui identitasnya.

Situs Bakal Poh

Berada di Dusun Bakal Pokok, Kalurahan Argodadi. Situs ini terletak 100m di sebelah timur kali Progo, dan berada di pekarangan milik R Ng. Dwijo Siswoyo. Situs ini terdiri dari tiga bagian yaitu : bekas masjid, bekas pemukiman dan makam.

Sejarah Pembentukan Kapanewon Sedayu

Pada Tahun 1946 tersebut, Sri Sultan Hamengku-buwono IX mengeluarkan Maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Penggabungan Daerah-
Daerah Kelurahan yang bertujuan untuk menggabungkan beberapa desa kecil menjadi satu desa yang cukup besar agar otonomi pemerintahan desa dapat dijalankan dengan biaya dari kas desa itu sendiri. 

Proses penggabungan kelurahan tersebut dikenal dengan istilah blengketan. Proses penggabungan tersebut baru selesai pada tahun 1948 dan ditetapkan berdasarkan Maklumat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5/1948 tanggal 19 April 1948 tentang Perubahan Daerah-Daerah Kelurahan.
 

Dengan ketentuan sebagaimana telah dikemukakan di atas, maka beberapa kelurahan lalu digabung. Dalam penggabungan itu pada masing-masing dapat dirunut awal penggabungannya sebagai berikut :
 

  1. Desa Argomulyo terdiri dari empat kelurahan lama yaitu : Kemusuk, Watu, Pedes, dan Kaliberot
  2. Desa Argosari terdiri dari tiga kelurahan, yaitu: Kla-ngon, Tonalan dan Sedayu
  3. Desa Argorejo terdiri dari dua kelurahan, yaitu: kelurahan Sundi kidul dan Ngentak
  4.  Desa Argodadi terdiri dari tiga kelurahan yaitu: Dingkian, Sukoharjo, dan Sungapan

Adapun tujuan pengabungan beberapa kelurahan
antara lain agar:

  1. Pelaksanaan otonomi pemerintahan, sehingga kemajuan desa diserahkan rakyat beserta pemerintah desa,
  2.  Efisiensi tenaga birokasi tingkat desa,
  3. Tanah kas desa menjadi lebih luas, hasilnya lebih dapat digunakan untuk jalannya roda pemerintahan desa beserta pembangunan masyarakat,
  4. . Pejabat di atas lurah lebih mudah menyampaikan perintah dan pembinaan,
  5.  Efisiensi anggaran pendapatan dan pengeluaran pemerintah desa sehingga dalam menjalankan roda pemerintahan berjalan lancar.

Selanjutnya Desa-desa ditetapkan lagi sebagai sebuah desa melalui Perda Kab. Bantul nomor 1 tahun 2015 tentang Penetapan Desa, dengan rincian sampai tingkat pedukuhan
yaitu :


1. ARGODADI terdiri dari: 

  1. Dumpuh 
  2. Dingkikan
  3. Ngepek 
  4. Cawan 
  5. Bakal 
  6. Demangan 
  7.  Bakal Dukuh
  8. Sukoharjo
  9. Sumberan
  10.  Selogedong
  11. Sungapan Dukuh
  12. Sungapan
  13. Kadibeso
  14. Brongkol
     

2. ARGOREJO terdiri dari: 

  1. Kalakan 
  2. Semampir
  3. Kepuhan 
  4. Polaman 
  5. Senowo 
  6. Gunung Polo
  7. Sundi Kidul
  8. Bandut Lor
  9. Bandut Kidul 
  10. Metes 
  11. Pendul
  12. Pereng Wetan
  13. Ngentak
     

3. ARGOSARI terdiri dari: 

  1. Kalijoho 
  2. Klangon 
  3. Tapen 
  4. Botokan 
  5. Gunung Mojo 
  6. Jambon
  7.  Tonalan 
  8. Gayam
  9.  Jaten 
  10. Jurug 
  11.  Gubug 
  12. Sedayu 
  13. Pedusan
     

4. ARGOMULYO terdiri dari: 

  1. Puluhan 
  2. Kemusuk Lor 
  3. Kemusuk Kidul 
  4. Srontakan 
  5. Samben 
  6. Sengon Karang
  7.  Watu 
  8. Panggang 
  9. Karanglo
  10. Pedes
  11. .Surobayan
  12.  Plawonan
  13. Kaliberot
  14.  Kaliurang.

TUGAS KAPANEWON

Kapanewon merupakan Perangkat Daerah yang mempunyai tugas dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan umum, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat Kalurahan serta koordinasi, pemantauan, dan evaluasi terhadap perencanaan dan pengendalian urusan Keistimewaan di Kalurahan pada wilayah Kapanewon.

 

FUNGSI KAPANEWON

  1. penyusunan rencana kerja Kapanewon;
  2. penyelenggaraan urusan pemerintahan umum;
  3. penyelenggaraan pelayanan publik;
  4. pengoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat;
  5. pengoordinasian pemberdayaan masyarakat dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan di Kalurahan dan Kapanewon.
  6. pengoordinasian program kerja dan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta.
  7. pemberdayaan masyarakat di bidang sosial, pendidikan,kesehatan, pemberdayaan perempuan, kebudayaan serta pemuda dan olahraga di tingkat Kapanewon;
  8. pengoordinasian penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum;
  9. pengoordinasian penerapan dan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah di wilayah Kapanewon;
  10. pengoordinasian pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum;
  11. pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah di tingkat Kapanewon.

Riwayat Pergantian Pimpinan

Berikut Daftar Camat / Panewu yang pernah menjabat di Kapanewon Sedayu :

  1. Sutiyono, SH.
  2.  Drs. Suryanto
  3. Beja Utama
  4. Darsono
  5. Sugiman, Bc.Hk.
  6. Drs. RB Yuhana
  7. Sugiyanto, SH
  8. Drs. Sambudi Riyanta
  9. Harso Wibowo, SH.
  10. Jazim Azis, SH.
  11. Priya Atmaja, SH.
  12. Lies Ratriana Nugrohowati, S.IP, Msi.
  13. Fauzan Mu'arifin, SIP
  14. Sarjiman, SIP, ME.
  15. Drs. Lukas Sumanasa, M.Kes.
  16. Anton Yulianto, AP.,M.IP